Jaringan 5G Teknologi Masa Depan
Perkembangan jaman sedang mendekati era industri 4.0, dimana teknologi terutama pada layanan transmisi seluler yang 90% biasa kita gunakan pada saat memegang gadget tentunya akan bertransisi menuju teknologi terbaru.
Jaringan internet saat ini menginjak pada versi 4G baru sebentar saja kita rasakan di Indonesia yang sejak diluncurkan oleh PT.FirstMedia dengan merk dagang WiMax pada tahun 2010 kemudian dipopulerkan PT.Internux dengan merk dagang Bolt Super 4G LTE 2013 ini akan segera beralih pada tahun 2020 mendatang.
Perbandingan Jaringan 4G dan 5G
Jaringan seluler bisa kita narasikan sebagai sinyal gelombang radio dengan frekuensi tertentu. Pada 4G sinyal yang merambat di udara luar ruangan dapat mencapai kecepatan hingga 100Mb/detik dan 1 Gb/detik dengan menggunakan perangkat seluler yang bertransmisi frekuensi antara 2.4 GHz serta 5.8 GHz. Sedangkan pada 5G diprediksi memiliki kecepatan hingga 800 Giga / detik atau seratus kali lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya (4G,3G,EDGE,GPRS). Dengan kecepatan demikian maka dapat digunakan untuk mengunduh 33 judul film kualitas HD hanya dalam satuan detik.
Jaringan 5G di Negara Dunia
Generasi kelima (5G) akan segera diluncurkan pada tahun 2020 mendatang meskipun belum dipastikan tanggal rilisnya namun digadang-gadang akan rilis pada saat Tokyo Jepang mengadakan Olimpiade (Tokyo Olimpics) di tahun tersebut oleh perusahaan jaringan seluler NTT DoComo. Demikian pula di Korea Selatan di tahun 2017 lalu sudah lebih dahulu mengembangkan teknologi 5G dan juga berencana rilis di tahun yang sama. Sedangkan Amerika sebagai pusat trend teknologi yang telah mengoprasikan jaringan 5G pada 2018 lalu pun juga akan dikomersilkan di tahun 2020 oleh salah satu perusahaan terbesar yaitu AT&T.
Proyeksi 7 Tahun Kedepan
Dilansir dari laporan Allied Market Research (AMR) menunjukkan bahwa pasar teknologi 5G dapat tumbuh selama 7 tahun ke depan sejauh itu akan berakhir dengan penilaian hingga US $ 667,9 miliar. Dengan demikian, berdasarkan proyeksi untuk tahun depan, ia dapat menunjukkan tingkat pertumbuhan majemuk sebesar 122,3% untuk setiap tahun dari tahun 2020 hingga 2026.
AMR membagi pasar teknologi 5G menjadi 3 sektor utama untuk keperluan laporannya: perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan. Sedangkan pertumbuhan yang cepat dan mendalam ini diperkirakan terutama didorong oleh 2 faktor utama:
1. permintaan untuk streaming di antara konsumen
Streaming lebih dari 5G kemungkinan akan diterapkan ke konsumsi konten atau game. Tencent menegaskan bahwa itu akan meniadakan kebutuhan untuk mengunduh file game (beberapa di antaranya dapat berada dalam puluhan gigabytes pada saat ini) atau menyimpan data mereka (yang dapat mengambil jumlah penyimpanan yang sama), dan akan memfasilitasi streaming mereka lebih dari 5G sebagai gantinya.
Pada konten web yang membutuhkan akses cepat dengan beban data yang besar akan sangat mudah dishare ke konsumen. Misal streaming youtube atau film di berbagai macam aplikasi movie stream seperti Netflix dan sebagainya. Konten game diproyeksikan akan lebih menampilkan live performa antar jaringan negara dimana para player akan menggunakannya secara realtime (waktu nyata) di waktu bersamaan dan lokasi berbeda.
2. peningkatan konektivitas tingkat industri.
Tencent telah mengeluarkan Solusi Cloud Gaming generasi berikutnya di China Digital Entertainment Expo and Conference tahun ini. Layanan baru ini didasarkan pada teknologi transmisi perusahaan video RTC. Dengan demikian perangkat gaming (console) mobile maupun komputer bisa lebih lega dalam penggunaan memori penyimpanan (storage).
Diproyeksikan juga di tahun mendatang para penggerak bisnis di perusahaan pertelevisian (broadcasting) atau film akan menggunakan peluang transmisi yang sama untuk merecord (merekam) secara digital kemudian menimpan pada situs-situs Cloud (data base online) tanpa mengandalakan memori harddrive serta menstrasmisikannya secara langsung (streaming). Dari jumlah tersebut, yang pertama (1) dianggap mendominasi pasar selama 7 tahun ke depan. Karena infrastruktur 5G sebagian besar masih pada tahap implementasi saat ini, dan masuk akal.