Seperti Apa Google di Masa Mendatang?
Di masa mendatang tentunya akan banyak perubahan pada Google, terutama tentang Algoritma. Banyak pernyesuaian algoritma dalam hal pemasaran yang akan mempengaruhi cara Anda menyajikan atau publikasi konten maupun promosi iklan.
Selain algoritma tentunya ada hal yang non-algoritma yang harus Anda perhatikan dan persiapkan, tepatnya pada awal tahun mendatang, apa sajakah itu? mari kita bahas secara berlahan.
1. Komputasi dari Ambient
Ambient yang dimaksudkan adalah penggunaan perangkat kombinasi komputer antara software dan hardware yang ada pada ruang lingkup sekitar Anda (ambient:artinya lingkungan) atau penggunanya. Kita tahu bahwa google memiliki produk software maupun hardware dominan yang terintegrasi secara 1x24 jam melakukan interaksi kepada penggunanya, baik sadar maupun tak sadar bekerja seperti dibalik layar smartphone maupun koneksi jaringan internet Anda.
Baik itu adalah Android, Apple, perangkat smartwatch, peramban, hingga google assistant pada speaker pintar milik Anda. Dengan demikian google leluasa mendeteksi gerak-gerik perilaku Anda pada perangkat yang terhubung internet, dan mendeskripsikannya untuk tujuan target pemirsa pada iklan. Seperti halnya menyarankan suatu produk berdasarkan apa yang Anda minati pada mesin penelusuran dan pengarahan lalu lintas sesuai usia pengguna.
2. Aplikasi Perintah Suara
Lebih dari 2 miliar aplikasi perangkat seluler sudah dapat menunjang perintah suara. Para Pengguna open source kini berlomba untuk merancang aplikasi yang mendukung perintah suara, terutama yang berintegrasi dengan google assistant. Jika hal ini adalah peluang, maka saat ini adalah saat yang tepat untuk merancangnya, misal pada situs Buildfire.com.
Kita tahu bahwa perangkat seluler menjadi pilihan yang sangat banyak digunakan oleh sebagian besar orang untuk menyokong aktifitas pekerjaan mereka. Seperti melakukan panggilan pada klien, mengatur jadwal, hingga pencarian produk yang cocok semua itu dapat dilakukan melalui perintah suara Anda.
Seperti pada situs Jetson.ai akan membantu anda mengembangkan aplikasi bisnis atau e-commerce dalam versi suara situs web Anda hingga dapat menargetkan iklan penjualan berintegrasi dengan situs Amazon, Alexa, dan tentunya google.
3. Generasi Z dan Millenial Adalah Target Utama
Jika Anda saat ini adalah orang tua yang memiliki anak, atau mungkin Andalah generasi Millenial tersebut, maka bersiaplah belajar dan berlatih menggunakan chromebook yang menjadi bagian perangkat pembelajaran sekolah di masa mendatang.
Seperti halnya perangkat pembelajaran oleh guru (PPG) pada siswa di Indonesia seperti sekarang sedang ditransformasikan oleh pemerintah menuju perangkat yang lebih effisien untuk kelas. Namun bisa menjadi hal yang sangat menyulitkan bagi mereka yang tak mengikuti teknologi ini.
Di beberapa negara dunia terutama Amerika, lebih dari 60% sekolah menggunakan chromebook untuk perangkat belajar mereka. Dinsinyalir Apple juga ingin mencoba memasuki cara kerja google, dengan demikian anak-anak dimasa mendatang tumbuh dalam ekosistem teknologi mereka.
Walaupun facebook, twitter, instagram, youtube tetap populer dimata mereka, namun akan selalu terintegrasi ke google. Generasi tersebut akan terus memanfaatkan teknologi dari google secara tidak langsung menandakan bahwa, google ada dimanapun menyertai Anda berada meski menggunakan aplikasi atau perangkat lain. Jadi jangan coba-coba palingkan mata Anda dari teknologi ini.
4. Proyeksi Bursa Belanja Google
Ibarat sebuah club sepak bola dengan manajer dan pelatih akan selalu melirik bursa belanja pemain untuk mengisi ruang kosong strategi kemenangan selanjutnya. Demikian pula google mencoba memproyeksikan mitra bisnis di masa mendatang yang berpeluang menyempurnakan posisi tim di landfield (lapangan), maka apa perkiraanmu? Amazonkah? Alibaba?
Kita tahu bahwa strategi pemasaran yang utama adalah memiliki sumber rantai pasokan yang kuat. Google sebagai penyedia layanan promosi (iklan) tentu membutuhkan posisi sumber pasokan penjualan. Jika akuisisi perusahaan adalah cara yang familiar untuk melibatkan pelaku industri e-commerce pada ekosistem (lingkunagan timbal balik) yang sama, maka konsumen tidak akan ragu membeli produk dari sumber yang bonafit.
Namun perkiraannya bisa saja google mengakuisisi Amazon sebagai cara yang terburuk untuk mematikan industri e-commerce kecil lainnya. Ataukah menjadi rival? mungkin juga dengan membuat situs web khusus penjualan yang sama seperti Amazon, misalnya Google Shopping.
Pelanggan produk pada internet sejak dahulu sudah terlatih untuk mencari situs web tempat berbelanja online (online-shop) yang aman dan nyaman tanpa perlu berpindah-pindah perangkat. Dengan pengiriman yang cepat dan menjangkau semua wilayah, namun jenis platform ini di internet ada jutaan bahkan miliaran situs web yang telah terlanjur merancang aplikasi belanja mereka sendiri, baik barang atau jasa. Ini patut menjadi pertimbangan google agar tidak mengubah ekosistem bisnis yang sudah dibangun sejak awal.
5. Mendominasi Pasar Perangkat Keras (Hardware) Mobile
Jika google berencana mengembangkan google phone dari tahun lalu sepertinya belum ada proyeksi. Pasalnya pasar perangkat hardware keluaran Apple iPhone sedang menguat di pasaran. Meskipun google phone dan iphone adalah manufaktur yang sama dari Foxconn namun sisi eksklusif Apple mampu mempertahankan kualitas premi produknya.
Sejatinya produk Apple diminati sebagai perangkat seluler mahal juga memiliki konsumen dari kelas atas sama halnya Samsung. Dibandingkan dengan keluaran google Nexus Family atau Pixel secara inklusif dipandang oleh konsumen sebagai produk uji coba (beta), bahkan out-sourcing yang rentan bug (permasalahan sistem).
Tujuan google diawal memang mengeluarkan perangkat yang terjangkau bagi konsumen untuk dapat digunakan semua orang, bukan untuk mengumpulkan banyak uang. Namun secara otomatis agar orang terbiasa menggunakan layanan dari google secara leluasa dan terlatih, sedangkan menggunkan produk Apple? silahkan simpulkan sendiri kesulitan Anda. Seperti Android yang 87% menguasai pangsa pasar global karena hal tersebut.
6. Ads bisa dijalankan Offline
Mendominasi iklan pada perangkat mungkin adalah titik puncak dari miles-tonenya (tonggak sejarah) google. Namun selalu ada pihak yang membenci iklan yang tampil massive berjalan saat kita memainkan game maupun membuka aplikasi mobile. ADS blocker yang menjadi halangan google untuk kedepannya akan sulit untuk dihadapi. Jika iklan yang muncul secara online pun mudah dicekal, lalu bagaimana dengan yang offline?
Kita mengenal iklan konvensional seperti pada koran, TV, radio, bahkan radio bisa menjadi alternatif yang primitif dibandingkan yang otomatis muncul pada perangkat Anda. Namun siapa tahu google memiliki ide yang dapat menyisipkan iklan pada aplikasi perangkat mobile Anda, memanfaatkan unggahan data diawal Anda mendownload aplikasi tersebut selanjutnya iklan bisa berjalan walaupun tanpa internet setelahnya.
7. Tampilan Penelusuran yang Berbeda
Mungkin di masa mendatang tak ada lagi kunjungan ke situs web Anda, dan hasil pencarian pada kolom browser akan menampilkan lokasi dimana Anda harus belanja, memperbaiki sestuatu, atau situs penjualan online yang terkemuka saja untuk mencari produk.
Ini menandakan bahwa SEO (serach engine optimization) mulai bertransformasi, tak ada lagi hasil pencarian yang mendarat ke situs Anda kecuali, Anda sedang memasarkan produk. Suatu saat Anda harus menerima kenyataan ini dan beradaptasi dengan perubahan.
Kategori konten edukasi sepertinya akan mengerucut pada suatu produk tertentu yang menghasilkan uang bagi Anda dan iklan google. Misal memberitahu pengunjung (notifikasi sederhana) website untuk memberitahu pelanggan agar subscribe email, penggilan telepone, like di medsos, atau mengarahkan ke url pada suatu halaman situs Anda bisa menggunakan Hello Bar.
Dengan demikian pengunjung situs akan dikonversi menjadi pelanggan produk yang disajikan meskipun konten Anda basa-basi mengenai edukasi.